Tgk Ishak Daud lahir di Blang Geulumpang, Idi Rayeuk, Aceh Timur, Aceh 12 januari 1960 dan meninggal di Peureulak, Aceh 8 September 2004 pada umur 44 tahun. Beliau adalah panglima GAM wilayah Peureulak. Dia pernah dipenjara oleh pemerintah Republik Indonesia namun dibebaskan kembali pada masa pemerintahan presiden Abdurrahman Wahid 21 mei 2000. Selanjtnya dia bergabung kembali dengan GAM dan meninggal pada suatu peristiwa penyergapan oleh TNI tahun 2004.
Tgk Ishak Daud |
Biografi
Tgk Ishak Daud adalah anak pertama dari pasangan Muhammad Daud bin Tgk Basyah dan Nuriah. Semasa kecil, Ishak tinggal dilingkungan desa yang rata-rata hidup dibawah garis kemiskinan. Ayahnya bekerja sebagai nelayan, sedangkan ibunya berjualan kue. Tgk Ishak Daud merasa tidak puas dengan kondisi itu, pada awal tahun 1984 saat usianya 24 tahun, Ishak memutuskan merantau ke Malaysia. Di negeri jiran itu, Tgk Ishak Daud bekerja serampangan sebagai kuli bangunan atau penjaga restoran. Karena tak tahan hidup seperti itu di malaysia, Tgk Ishak Daud memutuskan merantau ke Singapura, apalagi banyak orang Aceh di negeri itu. Sama seperti di Malaysia, Tgk Ishak Daud juga bekerja serabutan, mulai dari buruh bangunan sampai sopir angkutan. Di Singapura pula Tgk Ishak Daud mulai mengenal Gerakan Aceh Merdeka (GAM), apalagi saat itu banyak aktivis Aceh Merdeka menggelar pertemuan politik. Praktis, selama bekerja di Singapura Tgk Ishak Daud sering mengikuti pertemuan tersebut. Ini pula yang membuka wawasannya tentang sejarah Aceh. Pada juli 1987, Tgk Ishak Daud akhirnya disumpahkan oleh Tgk Abdullah Musa sebagai anggota GAM, apalagi Hasan Tiro yang mengendalikan GAM dari Swedia butuh pemuda Aceh untuk di didik pendidikan militer dan dikirim ke Libya. Tgk Isha Daud termasuk dalam rombongan 40 orang pemuda Aceh yang di kirim ke Libya. Sepulang dari Libya, dia singgah di Singapura selama 12 hari dan memutuskan pulang ke Aceh memlalui pelabuhan Tanjung Balai. Dari sana ia naik bus dan kembali ke kampung halamannya di Idi Rayeuk. Awalnya dia bekerja sebagai pedagang ikan dan diam-diam merekrut pemuda untuk terlibat GAM, Tgk Ishak Daud termasuk tokoh pertama yang mengibarkan bendera Aceh Merdeka di SMA Idi Rayeuk, Aceh Timur pada 4 Desember 1989 seteh pengibaran bendera di Gunung Halimun, Pidie yang dilakukan oleh Hasan Tiro pada 4 Desember 1976.
Meninggal Dunia
Pada 20 mei 1990, Tgk Ishak Daud menyerang pos ABRI di Buloh Blang Ara, Aceh Utara. Dalam penyerangan itu, dua tentara meninggal. Kelompok Tgk IShak Daud juga berhasil mengambil 22 pucuk senjata M-16 dan senjata jenis minimi. Untuk perbuatannya tersebut, Tgk Ishak Daud divonis 20 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Lhoksumawe. Sidangnya digelar di Sabang karena dalam beberapa persidangan sebelumnya, Tgk Ishak Daud dielu-elukan oleh simpatisannya. Saat itu, Tgk Ishak Daud disebut-sebut sebagai Kepala Biro Penerangan Aceh Merdeka. Namun, Tgk Ishak Daud hanya sempat menjalani hukuman 2 tahun saja, karena pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, tepat tanggal 21 Mei 2000 ia dibebaskan. Tgk Ishak Daud memutuskan kembali bergabung dengan GAM, posisi terakhirnya adalah sebagai Panglima GAM Wilayah Peureulak-Teumieng. Tgk Ishak Daud meninggal dalam sebuah penyergapan oleh TNI pada akhir tahun 2004.
EmoticonEmoticon